Jumat, 25 Oktober 2013

Pengertian dan Tingkat keanekaragaman hayati

A.    Pengertian Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman hayati merupakan pernyataan mengenai berbagai macam (variasi) bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat yang terdapat pada berbagai tingkatan makhluk hidup.
Menurut UU No. 5 tahun 1994, keanekaragaman hayati merupakan keanekaragaman di antara makhluk hidup dari semua sumber, termasuk di antaranya daratan, lautan, dan ekosistem akuatik (perairan) lainnya, serta komplek-komplek Ekologi yang merupakan bagian dari keanekaragamannya, mencakup keanekaragaman dalam spesies, antara spesies dengan ekosistem. Berdasarkan definisi dari undang-undang tersebut, keanekaragaman hayati terdiri atas tiga tingkatan, yaitu keanekaragaman gen, keanekaragaman jenis, dan keanekaragaman ekosistem.
B.    Tingkat Keanekaragaman Hayati
1.    Keanekaragaman Tingkat Genetik ( gen )
Gen merupakan faktor pembawa sifat keturunan yang terdapat dalam kromosom. Setiap susunan gen akan memberikan penampakan ( fenotipe ), baik anatomi maupun fisiologi pada setiap organisme.
Perbedaan susunan gen akan menyebabkan perbedaan penampakan baik satu sifat atau secara keseluruhan. Perbedaan tersebut akan menghasilkan variasi pada suatu spesies. Hal ini disebabkan adanya keanekaragaman gen atau struktur gen pada setiap organisme.
Keanekaragaman tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya variasi  dalam satu jenis (spesies).
misalnya :
  • variasi jenis kelapa : kelapa gading, kelapa hijau, kelapa kopyor
  • variasi jenis padi : IR, PB, Rojolele, Sedani, Barito, Delangu, Bumiayu, dan sebagainya
  • variasi jenis anjing : anjing bulldog, doberman, Collie, herder, anjing kampung, dan sebagainya
  • variasi jenis bunga mawar : Rosa gallica, Rosa damascene, Rosa canina
  • Allium ascolicum (bawang merah), Allium sativum (bawang putih), Allium fistulosum (locang)
Yang menyebabkan terjadinya variasi dalam satu jenis ( fenotif ) adalah faktor gen ( genotif ) dan faktor lingkungan ( environment ), sehingga dapat dituliskan rumus berikut  :
F = G + L
  • F =  fenotip (sifat  yang tampak)
  • G =  genotif (sifat yang tidak tampak – dalam gen)
  • L =  lingkungan.
Jika Genotip berubah karena suatu hal ( misalnya mutasi) atau lingkungan  berubah maka akan terjadi perubahan di Fenotip.

2.  Keanekaragaman Tingkat Species (Jenis)
Dua makhluk hidup mampu melakukan perkawinan dan menghasilkan keturunan yang fertil (mampu melakukan perkawinan dan menghasilkan keturunan) maka kedua makhluk hidup tersebut merupakan satu spesies.
Keanekaragaman hayati tingkat jenis menunjukkan keanekaragaman atau variasi yang terdapat pada berbagai jenis atau spesies makhluk hidup dalam genus yang sama atau familia yang sama. Pada berbagai spesies tersebut terdapat perbedaan-perbedaan sifat.
Contoh :
  • famili Fellidae : kucing, harimau, singa
  • famili Palmae : kelapa, aren, palem, siwalan, lontar
  • famili Papilionaceae : kacang tanah, kacang buncis, kacang panjang, kacang kapri
  • familia graminae  : rumput teki, padi, jagung
  • genus Ipomoea : ketela rambat (Ipomoea batatas) dan kangkungan (Ipomoea crassicaulis)
  • genus Ficus : pohon beringin (Ficus benjamina) dan pohon Preh (Ficus ribes)

3.    Keanekaragaman Tingkat Ekosistem
Ekosistem berarti suatu kesatuan yang dibentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup (komponen biotik) dan lingkungannya (komponen abiotik). Setiap ekosistem memiliki ciri-ciri lingkungan fisik,  lingkungan kimia, tipe vegetasi/tumbuhan, dan tipe hewan yang spesifik. Kondisi lingkungan makhluk hidup ini sangat beragam. Kondisi lingkungan yang beragam tersebut menyebabkan jenis makhluk hidup yang menempatinya beragam pula. Keanekaragaman seperti ini disebut sebagai keanekaragaman tingkat ekosistem.
Faktor abiotik yang mempengaruhi faktor biotik di antaranya adalah iklim, tanah, air, udara, suhu, angin, kelembapan, cahaya, mineral, dan tingkat keasaman. Variasi faktor abiotik menimbulkan kondisi berbeda pada setiap ekosistem. Untuk mengetahui adanya keanekaragaman hayati pada tingkat ekosistem, dapat dilihat dari satuan atau tingkatan organisasi kehidupan di tempat tersebut..
Secara garis besar, terdapat dua ekosistem utama, yaitu ekosistem daratan (eksosistem terestrial) dan ekosistem perairan (ekosistem aquatik). Ekosistem darat terbagi atas beberapa bioma, di antaranya bioma gurun, bioma padang rumput, bioma savana, bioma hutan gugur, bioma hutan hujan tropis, bioma taiga, dan bioma tundra.
Bioma diartikan sebagai kesatuan antara iklim dominan dan vegetasi serta hewan yang hidup di dalam iklim dominan tersebut. Bisa juga diartikan suatu daratan luas yang memiliki karakteristik komponen biotik dan abiotik.
Adapun ekosistem perairan dapat dibagi menjadi ekosistem air tawar, ekosistem laut, ekosistem pantai, ekosistem hutan bakau, dan ekosistem terumbu karang. Pembahasan mengenai ekosistem dapat anda pelajari lebih jelas pada Bab Ekosistem.
Keanekaragaman ekosistem terbentuk dari keanekaragaman gen dan jenis, sehingga dapat digambarkan suatu urutan berikut :
Gen ——> keanekaragaman gen  ——> keanekaragaman jenis  ——> keanekaragaman ekosistem
 Misal :
Beberapa spesies Palmae (kelapa, siwalan, dan aren berinteraksi dengan lingkungan abiotik yang berbeda sehingga terbentuk ekosistem yang berbeda pula diantara ketiga spesies tersebut. Kelapa di ekosistem pantai, siwalan di ekosistem savana, dan aren di ekosistem hutan basah

Senin, 21 Oktober 2013

Pengertian Pengangguran Dan Jenis/Macam Pengangguran : Friksional, Struktural, Musiman & Siklikal

Submitted by godam64
on Wed, 12/12/2007 - 21:16
A. Arti Definisi Dan Pengertian Pengangguran
Pengangguran adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja (15 sampai 64 tahun) yang sedang mencari pekerjaan dan belum mendapatkannya. Orang yang tidak sedang mencari kerja contohnya seperti ibu rumah tangga, siswa sekolan smp, sma, mahasiswa perguruan tinggi, dan lain sebagainya yang karena sesuatu hal tidak/belum membutuhkan pekerjaan.
B. Rumus Menghitung Tingkat Pengangguran
Untuk mengukur tingkat pengangguran pada suatu wilayah bisa didapat dar prosentase membagi jumlah pengangguran dengan jumlah angkaran kerja.
Tingkat Pengangguran = Jml Yang Nganggur / Jml Angkatan Kerja x 100%
C. Jenis & Macam Pengangguran
1. Pengangguran Friksional / Frictional Unemployment
Pengangguran friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerjaan.
2. Pengangguran Struktural / Structural Unemployment
Pengangguran struktural adalah keadaan di mana penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja. Semakin maju suatu perekonomian suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya.
3. Pengangguran Musiman / Seasonal Unemployment
Pengangguran musiman adalah keadaan menganggur karena adanya fluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus nganggur. Contohnya seperti petani yang menanti musim tanam, tukan jualan duren yang menanti musim durian.
4. Pengangguran Siklikal
Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran kerja.
Tambahan :
Pengangguran juga dapat dibedakan atas pengangguran sukarela (voluntary unemployment) dan dukalara (involuntary unemployment). Pengangguran suka rela adalah pengangguran yang menganggur untuk sementara waktu karna ingin mencari pekerjaan lain yang lebih baik. Sedangkan pengangguran duka lara adalah pengengguran yang menganggur karena sudah berusaha mencari pekerjaan namun belum berhasil mendapatkan kerja

Pengertian Pengangguran Dan Jenis/Macam Pengangguran : Friksional, Struktural, Musiman & Siklikal

on Wed, 12/12/2007 - 21:16
A. Arti Definisi Dan Pengertian Pengangguran
Pengangguran adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja (15 sampai 64 tahun) yang sedang mencari pekerjaan dan belum mendapatkannya. Orang yang tidak sedang mencari kerja contohnya seperti ibu rumah tangga, siswa sekolan smp, sma, mahasiswa perguruan tinggi, dan lain sebagainya yang karena sesuatu hal tidak/belum membutuhkan pekerjaan.
B. Rumus Menghitung Tingkat Pengangguran
Untuk mengukur tingkat pengangguran pada suatu wilayah bisa didapat dar prosentase membagi jumlah pengangguran dengan jumlah angkaran kerja.
Tingkat Pengangguran = Jml Yang Nganggur / Jml Angkatan Kerja x 100%
C. Jenis & Macam Pengangguran
1. Pengangguran Friksional / Frictional Unemployment
Pengangguran friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerjaan.
2. Pengangguran Struktural / Structural Unemployment
Pengangguran struktural adalah keadaan di mana penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja. Semakin maju suatu perekonomian suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya.
3. Pengangguran Musiman / Seasonal Unemployment
Pengangguran musiman adalah keadaan menganggur karena adanya fluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus nganggur. Contohnya seperti petani yang menanti musim tanam, tukan jualan duren yang menanti musim durian.
4. Pengangguran Siklikal
Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran kerja.
Tambahan :
Pengangguran juga dapat dibedakan atas pengangguran sukarela (voluntary unemployment) dan dukalara (involuntary unemployment). Pengangguran suka rela adalah pengangguran yang menganggur untuk sementara waktu karna ingin mencari pekerjaan lain yang lebih baik. Sedangkan pengangguran duka lara adalah pengengguran yang menganggur karena sudah berusaha mencari pekerjaan namun belum berhasil mendapatkan kerja.
Pengertian Kearsipan dan beberapa peranan penting dari kearsipan) – Kearsipan adalah suatu proses mulai dari penciptaan, penerimaan, pengumpulan, pengaturan, pengendalian, pemeliharaan dan perawatan serta penyimpanan warkat menurut sistem tertentu.
Saat dibutuhkan dapat dengan cepat dan tepat ditemukan. Bila arsip-arsip tersebut tidak bernilai guna lagi, maka harus dimusnahkan.
Kearsipan memegang peranan penting bagi kelancaran jalannya organisasi, yaitu sebagai sumber informasi dan sebagai pusat ingatan bagi organisasi. Mengingat arti pentingnya pemerintah Indonesia menaruh perhatian yang cukup besar terhadap kearsipan. Hal ini terbukti dengan diperlukannya beberapa peraturan perundangan yang mengatur tentang kearsipan Nasional.
Adapun keunggulan dan fungsi yang dapat dilihat dari sistem penanganan kearsipan setiap organisasi, yaitu:
  • Aktifitas kantor/organisasi akan berjalan dengan lancar.
  • Dapat dijadikan bukti-bukti tertulis apabila terjadi masalah.
  • Dapat dijadikan sebagai sarana komunikasi secara tertulis
  • Dapat dijadikan bahan dokumentasi
  • Dapat menghemat waktu, tenaga dan biaya
  • Sebagai alat pengingat
  • Sebagai alat penyimpanan warkat
  • Sebagai alat bantu perpustakaan diorganisasi apabila memiliki perpustakaan
  • Merupakan bantuan yang berguna bagi pimpinan dalam menentukan kebijaksanaan organisasi
  • Kearsipan berarti penyimpanan secara tetap dan teratur warkat-warkat penting mengenai kemajuan organisasi.
Dalam perkembangan dan kemajuan manajemen administrasi kantor sekarang ini hampir dapat dipastikan bahwa segala sesuai tergantung kepada warkat/dokumen. Baik itu didunia perusahaan pemerintahan atau swasta. Warkat dianggap sangat berperan penting dalam proses kegiatan organisasi.
Dan sistem yang sering dan masih berlaku di instansi-instansi diantaranya:
  • Sistem sentralisasi merupakan kearsipan dimana semua surat perusahaan disimpan dalam satu ruangan bukan dalam kantor terpisah.
  • Sistemj desentralisasi adalah sistem kearsipan yang dalam pelaksanaannya tidak dipusatkan pada satu unit kerja, karena masig-masing unit pengolah menyimpan arsipnya.
Dari segi pengelolaan arsip/filling yang berfungsi sebagai inti dari sebuah kegiatan setiap organisasi dan berguna membantu bagi pimpinan untuk menentukan kebijaksanaan. Perusahaan/organissasi kearsipan berarti penyimpanan secara tetap dan teratur warkat-warkat penting mengenai kemajuan sistem perusahaan.
Pengertian Kearsipan
Tabel Kearsipan


Filling adalah salah satu kegiatan pokok galam bidang kearsipan. Filling dapat diartikan suatu proses penciptaan. Pengumpulan, pemeliharaan, pengaturan, pengawasan, penyusunan dan penyimpanan. Cara atau metode yang sistematis sehingga warkat tersebut dengan mudah cepat dan tepat dapat ditemukan kembali apabila sewaktu-waktu dibutuhkan.
Sistem penyimpanan yang sesuai diantaranya:
  1. Sistem abjad merupakan suatu sistem dan penemuan kembali warkat-warkat berdasarkan abjad
  2. Sistem masalah merupakan suati sistem penemuan dan penyimpanan kembali menurut isi pokok atau perihal surat.
  3. Sistem nomor merupakan pemberian nomor yang terdapat pada folder
  4. Sistem tanggal merupakan penyimpanan surat berdasarkan tanggal, hari, bulan/tahun tanggal dijadikan kode surat.
  5. Sistem Wilayah merupakan menyimpanan berdasarkan daerah/wilayah surat yang diterima.
Filling sistem suatu rangkaian kerja yang teratur agar dapat dijadikan untuk penyimpanan arsip sehingga saat diperlukan arsip tersebut dapat dan tepat ditemukan. Banyak istilah yang digunakan para ahli dalam membahas filling sistem seperti sistem kearsipan, manajemen kearsipan, record manajemen dan lain lain.
Menurut asrip nasional, filling / memfile adalah cara mengatur dan menata berkas dalam susunan yang sistematis dan menurut Ensiklopedia Administrasi; Filling adalah suatu bentuk pekerjaan tata usaha yang berupa penyusunan warkat-warkat secara sistematis sehingga bilamana diperlukan lagi, warkat-warkat itu dapat ditemukan kembali secara tepat.
- See more at: http://www.g-excess.com/666/pengertian-kearsipan-dan-beberapa-peranan-penting-dari-kearsipan/#sthash.FBR9CfLR.dpuf
Pengertian Kearsipan dan beberapa peranan penting dari kearsipan) – Kearsipan adalah suatu proses mulai dari penciptaan, penerimaan, pengumpulan, pengaturan, pengendalian, pemeliharaan dan perawatan serta penyimpanan warkat menurut sistem tertentu.
Saat dibutuhkan dapat dengan cepat dan tepat ditemukan. Bila arsip-arsip tersebut tidak bernilai guna lagi, maka harus dimusnahkan.
Kearsipan memegang peranan penting bagi kelancaran jalannya organisasi, yaitu sebagai sumber informasi dan sebagai pusat ingatan bagi organisasi. Mengingat arti pentingnya pemerintah Indonesia menaruh perhatian yang cukup besar terhadap kearsipan. Hal ini terbukti dengan diperlukannya beberapa peraturan perundangan yang mengatur tentang kearsipan Nasional.
Adapun keunggulan dan fungsi yang dapat dilihat dari sistem penanganan kearsipan setiap organisasi, yaitu:
  • Aktifitas kantor/organisasi akan berjalan dengan lancar.
  • Dapat dijadikan bukti-bukti tertulis apabila terjadi masalah.
  • Dapat dijadikan sebagai sarana komunikasi secara tertulis
  • Dapat dijadikan bahan dokumentasi
  • Dapat menghemat waktu, tenaga dan biaya
  • Sebagai alat pengingat
  • Sebagai alat penyimpanan warkat
  • Sebagai alat bantu perpustakaan diorganisasi apabila memiliki perpustakaan
  • Merupakan bantuan yang berguna bagi pimpinan dalam menentukan kebijaksanaan organisasi
  • Kearsipan berarti penyimpanan secara tetap dan teratur warkat-warkat penting mengenai kemajuan organisasi.
Dalam perkembangan dan kemajuan manajemen administrasi kantor sekarang ini hampir dapat dipastikan bahwa segala sesuai tergantung kepada warkat/dokumen. Baik itu didunia perusahaan pemerintahan atau swasta. Warkat dianggap sangat berperan penting dalam proses kegiatan organisasi.
Dan sistem yang sering dan masih berlaku di instansi-instansi diantaranya:
  • Sistem sentralisasi merupakan kearsipan dimana semua surat perusahaan disimpan dalam satu ruangan bukan dalam kantor terpisah.
  • Sistemj desentralisasi adalah sistem kearsipan yang dalam pelaksanaannya tidak dipusatkan pada satu unit kerja, karena masig-masing unit pengolah menyimpan arsipnya.
Dari segi pengelolaan arsip/filling yang berfungsi sebagai inti dari sebuah kegiatan setiap organisasi dan berguna membantu bagi pimpinan untuk menentukan kebijaksanaan. Perusahaan/organissasi kearsipan berarti penyimpanan secara tetap dan teratur warkat-warkat penting mengenai kemajuan sistem perusahaan.
Pengertian Kearsipan
Tabel Kearsipan


Filling adalah salah satu kegiatan pokok galam bidang kearsipan. Filling dapat diartikan suatu proses penciptaan. Pengumpulan, pemeliharaan, pengaturan, pengawasan, penyusunan dan penyimpanan. Cara atau metode yang sistematis sehingga warkat tersebut dengan mudah cepat dan tepat dapat ditemukan kembali apabila sewaktu-waktu dibutuhkan.
Sistem penyimpanan yang sesuai diantaranya:
  1. Sistem abjad merupakan suatu sistem dan penemuan kembali warkat-warkat berdasarkan abjad
  2. Sistem masalah merupakan suati sistem penemuan dan penyimpanan kembali menurut isi pokok atau perihal surat.
  3. Sistem nomor merupakan pemberian nomor yang terdapat pada folder
  4. Sistem tanggal merupakan penyimpanan surat berdasarkan tanggal, hari, bulan/tahun tanggal dijadikan kode surat.
  5. Sistem Wilayah merupakan menyimpanan berdasarkan daerah/wilayah surat yang diterima.
Filling sistem suatu rangkaian kerja yang teratur agar dapat dijadikan untuk penyimpanan arsip sehingga saat diperlukan arsip tersebut dapat dan tepat ditemukan. Banyak istilah yang digunakan para ahli dalam membahas filling sistem seperti sistem kearsipan, manajemen kearsipan, record manajemen dan lain lain.
Menurut asrip nasional, filling / memfile adalah cara mengatur dan menata berkas dalam susunan yang sistematis dan menurut Ensiklopedia Administrasi; Filling adalah suatu bentuk pekerjaan tata usaha yang berupa penyusunan warkat-warkat secara sistematis sehingga bilamana diperlukan lagi, warkat-warkat itu dapat ditemukan kembali secara tepat.
- See more at: http://www.g-excess.com/666/pengertian-kearsipan-dan-beberapa-peranan-penting-dari-kearsipan/#sthash.FBR9CfLR.dpuf
Pengertian Kearsipan dan beberapa peranan penting dari kearsipan) – Kearsipan adalah suatu proses mulai dari penciptaan, penerimaan, pengumpulan, pengaturan, pengendalian, pemeliharaan dan perawatan serta penyimpanan warkat menurut sistem tertentu.
Saat dibutuhkan dapat dengan cepat dan tepat ditemukan. Bila arsip-arsip tersebut tidak bernilai guna lagi, maka harus dimusnahkan.
Kearsipan memegang peranan penting bagi kelancaran jalannya organisasi, yaitu sebagai sumber informasi dan sebagai pusat ingatan bagi organisasi. Mengingat arti pentingnya pemerintah Indonesia menaruh perhatian yang cukup besar terhadap kearsipan. Hal ini terbukti dengan diperlukannya beberapa peraturan perundangan yang mengatur tentang kearsipan Nasional.
Adapun keunggulan dan fungsi yang dapat dilihat dari sistem penanganan kearsipan setiap organisasi, yaitu:
  • Aktifitas kantor/organisasi akan berjalan dengan lancar.
  • Dapat dijadikan bukti-bukti tertulis apabila terjadi masalah.
  • Dapat dijadikan sebagai sarana komunikasi secara tertulis
  • Dapat dijadikan bahan dokumentasi
  • Dapat menghemat waktu, tenaga dan biaya
  • Sebagai alat pengingat
  • Sebagai alat penyimpanan warkat
  • Sebagai alat bantu perpustakaan diorganisasi apabila memiliki perpustakaan
  • Merupakan bantuan yang berguna bagi pimpinan dalam menentukan kebijaksanaan organisasi
  • Kearsipan berarti penyimpanan secara tetap dan teratur warkat-warkat penting mengenai kemajuan organisasi.
Dalam perkembangan dan kemajuan manajemen administrasi kantor sekarang ini hampir dapat dipastikan bahwa segala sesuai tergantung kepada warkat/dokumen. Baik itu didunia perusahaan pemerintahan atau swasta. Warkat dianggap sangat berperan penting dalam proses kegiatan organisasi.
Dan sistem yang sering dan masih berlaku di instansi-instansi diantaranya:
  • Sistem sentralisasi merupakan kearsipan dimana semua surat perusahaan disimpan dalam satu ruangan bukan dalam kantor terpisah.
  • Sistemj desentralisasi adalah sistem kearsipan yang dalam pelaksanaannya tidak dipusatkan pada satu unit kerja, karena masig-masing unit pengolah menyimpan arsipnya.
Dari segi pengelolaan arsip/filling yang berfungsi sebagai inti dari sebuah kegiatan setiap organisasi dan berguna membantu bagi pimpinan untuk menentukan kebijaksanaan. Perusahaan/organissasi kearsipan berarti penyimpanan secara tetap dan teratur warkat-warkat penting mengenai kemajuan sistem perusahaan.
Pengertian Kearsipan
Tabel Kearsipan


Filling adalah salah satu kegiatan pokok galam bidang kearsipan. Filling dapat diartikan suatu proses penciptaan. Pengumpulan, pemeliharaan, pengaturan, pengawasan, penyusunan dan penyimpanan. Cara atau metode yang sistematis sehingga warkat tersebut dengan mudah cepat dan tepat dapat ditemukan kembali apabila sewaktu-waktu dibutuhkan.
Sistem penyimpanan yang sesuai diantaranya:
  1. Sistem abjad merupakan suatu sistem dan penemuan kembali warkat-warkat berdasarkan abjad
  2. Sistem masalah merupakan suati sistem penemuan dan penyimpanan kembali menurut isi pokok atau perihal surat.
  3. Sistem nomor merupakan pemberian nomor yang terdapat pada folder
  4. Sistem tanggal merupakan penyimpanan surat berdasarkan tanggal, hari, bulan/tahun tanggal dijadikan kode surat.
  5. Sistem Wilayah merupakan menyimpanan berdasarkan daerah/wilayah surat yang diterima.
Filling sistem suatu rangkaian kerja yang teratur agar dapat dijadikan untuk penyimpanan arsip sehingga saat diperlukan arsip tersebut dapat dan tepat ditemukan. Banyak istilah yang digunakan para ahli dalam membahas filling sistem seperti sistem kearsipan, manajemen kearsipan, record manajemen dan lain lain.
Menurut asrip nasional, filling / memfile adalah cara mengatur dan menata berkas dalam susunan yang sistematis dan menurut Ensiklopedia Administrasi; Filling adalah suatu bentuk pekerjaan tata usaha yang berupa penyusunan warkat-warkat secara sistematis sehingga bilamana diperlukan lagi, warkat-warkat itu dapat ditemukan kembali secara tepat.
- See more at: http://www.g-excess.com/666/pengertian-kearsipan-dan-beberapa-peranan-penting-dari-kearsipan/#sthash.FBR9CfLR.dpuf
Pengertian Kearsipan dan beberapa peranan penting dari kearsipan) – Kearsipan adalah suatu proses mulai dari penciptaan, penerimaan, pengumpulan, pengaturan, pengendalian, pemeliharaan dan perawatan serta penyimpanan warkat menurut sistem tertentu.
Saat dibutuhkan dapat dengan cepat dan tepat ditemukan. Bila arsip-arsip tersebut tidak bernilai guna lagi, maka harus dimusnahkan.
Kearsipan memegang peranan penting bagi kelancaran jalannya organisasi, yaitu sebagai sumber informasi dan sebagai pusat ingatan bagi organisasi. Mengingat arti pentingnya pemerintah Indonesia menaruh perhatian yang cukup besar terhadap kearsipan. Hal ini terbukti dengan diperlukannya beberapa peraturan perundangan yang mengatur tentang kearsipan Nasional.
Adapun keunggulan dan fungsi yang dapat dilihat dari sistem penanganan kearsipan setiap organisasi, yaitu:
  • Aktifitas kantor/organisasi akan berjalan dengan lancar.
  • Dapat dijadikan bukti-bukti tertulis apabila terjadi masalah.
  • Dapat dijadikan sebagai sarana komunikasi secara tertulis
  • Dapat dijadikan bahan dokumentasi
  • Dapat menghemat waktu, tenaga dan biaya
  • Sebagai alat pengingat
  • Sebagai alat penyimpanan warkat
  • Sebagai alat bantu perpustakaan diorganisasi apabila memiliki perpustakaan
  • Merupakan bantuan yang berguna bagi pimpinan dalam menentukan kebijaksanaan organisasi
  • Kearsipan berarti penyimpanan secara tetap dan teratur warkat-warkat penting mengenai kemajuan organisasi.
Dalam perkembangan dan kemajuan manajemen administrasi kantor sekarang ini hampir dapat dipastikan bahwa segala sesuai tergantung kepada warkat/dokumen. Baik itu didunia perusahaan pemerintahan atau swasta. Warkat dianggap sangat berperan penting dalam proses kegiatan organisasi.
Dan sistem yang sering dan masih berlaku di instansi-instansi diantaranya:
  • Sistem sentralisasi merupakan kearsipan dimana semua surat perusahaan disimpan dalam satu ruangan bukan dalam kantor terpisah.
  • Sistemj desentralisasi adalah sistem kearsipan yang dalam pelaksanaannya tidak dipusatkan pada satu unit kerja, karena masig-masing unit pengolah menyimpan arsipnya.
Dari segi pengelolaan arsip/filling yang berfungsi sebagai inti dari sebuah kegiatan setiap organisasi dan berguna membantu bagi pimpinan untuk menentukan kebijaksanaan. Perusahaan/organissasi kearsipan berarti penyimpanan secara tetap dan teratur warkat-warkat penting mengenai kemajuan sistem perusahaan.
Pengertian Kearsipan
Tabel Kearsipan


Filling adalah salah satu kegiatan pokok galam bidang kearsipan. Filling dapat diartikan suatu proses penciptaan. Pengumpulan, pemeliharaan, pengaturan, pengawasan, penyusunan dan penyimpanan. Cara atau metode yang sistematis sehingga warkat tersebut dengan mudah cepat dan tepat dapat ditemukan kembali apabila sewaktu-waktu dibutuhkan.
Sistem penyimpanan yang sesuai diantaranya:
  1. Sistem abjad merupakan suatu sistem dan penemuan kembali warkat-warkat berdasarkan abjad
  2. Sistem masalah merupakan suati sistem penemuan dan penyimpanan kembali menurut isi pokok atau perihal surat.
  3. Sistem nomor merupakan pemberian nomor yang terdapat pada folder
  4. Sistem tanggal merupakan penyimpanan surat berdasarkan tanggal, hari, bulan/tahun tanggal dijadikan kode surat.
  5. Sistem Wilayah merupakan menyimpanan berdasarkan daerah/wilayah surat yang diterima.
Filling sistem suatu rangkaian kerja yang teratur agar dapat dijadikan untuk penyimpanan arsip sehingga saat diperlukan arsip tersebut dapat dan tepat ditemukan. Banyak istilah yang digunakan para ahli dalam membahas filling sistem seperti sistem kearsipan, manajemen kearsipan, record manajemen dan lain lain.
Menurut asrip nasional, filling / memfile adalah cara mengatur dan menata berkas dalam susunan yang sistematis dan menurut Ensiklopedia Administrasi; Filling adalah suatu bentuk pekerjaan tata usaha yang berupa penyusunan warkat-warkat secara sistematis sehingga bilamana diperlukan lagi, warkat-warkat itu dapat ditemukan kembali secara tepat.
- See more at: http://www.g-excess.com/666/pengertian-kearsipan-dan-beberapa-peranan-penting-dari-kearsipan/#sthash.FBR9CfLR.dpuf
A. Arti Definisi Dan Pengertian Pengangguran
Pengangguran adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja (15 sampai 64 tahun) yang sedang mencari pekerjaan dan belum mendapatkannya. Orang yang tidak sedang mencari kerja contohnya seperti ibu rumah tangga, siswa sekolan smp, sma, mahasiswa perguruan tinggi, dan lain sebagainya yang karena sesuatu hal tidak/belum membutuhkan pekerjaan.
B. Rumus Menghitung Tingkat Pengangguran
Untuk mengukur tingkat pengangguran pada suatu wilayah bisa didapat dar prosentase membagi jumlah pengangguran dengan jumlah angkaran kerja.
Tingkat Pengangguran = Jml Yang Nganggur / Jml Angkatan Kerja x 100%
C. Jenis & Macam Pengangguran
1. Pengangguran Friksional / Frictional Unemployment
Pengangguran friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerjaan.
2. Pengangguran Struktural / Structural Unemployment
Pengangguran struktural adalah keadaan di mana penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja. Semakin maju suatu perekonomian suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya.
3. Pengangguran Musiman / Seasonal Unemployment
Pengangguran musiman adalah keadaan menganggur karena adanya fluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus nganggur. Contohnya seperti petani yang menanti musim tanam, tukan jualan duren yang menanti musim durian.
4. Pengangguran Siklikal
Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran kerja.
Tambahan :
Pengangguran juga dapat dibedakan atas pengangguran sukarela (voluntary unemployment) dan dukalara (involuntary unemployment). Pengangguran suka rela adalah pengangguran yang menganggur untuk sementara waktu karna ingin mencari pekerjaan lain yang lebih baik. Sedangkan pengangguran duka lara adalah pengengguran yang menganggur karena sudah berusaha mencari pekerjaan namun belum berhasil mendapatkan kerja.
A. Arti Definisi Dan Pengertian Pengangguran
Pengangguran adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja (15 sampai 64 tahun) yang sedang mencari pekerjaan dan belum mendapatkannya. Orang yang tidak sedang mencari kerja contohnya seperti ibu rumah tangga, siswa sekolan smp, sma, mahasiswa perguruan tinggi, dan lain sebagainya yang karena sesuatu hal tidak/belum membutuhkan pekerjaan.
B. Rumus Menghitung Tingkat Pengangguran
Untuk mengukur tingkat pengangguran pada suatu wilayah bisa didapat dar prosentase membagi jumlah pengangguran dengan jumlah angkaran kerja.
Tingkat Pengangguran = Jml Yang Nganggur / Jml Angkatan Kerja x 100%
C. Jenis & Macam Pengangguran
1. Pengangguran Friksional / Frictional Unemployment
Pengangguran friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerjaan.
2. Pengangguran Struktural / Structural Unemployment
Pengangguran struktural adalah keadaan di mana penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja. Semakin maju suatu perekonomian suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya.
3. Pengangguran Musiman / Seasonal Unemployment
Pengangguran musiman adalah keadaan menganggur karena adanya fluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus nganggur. Contohnya seperti petani yang menanti musim tanam, tukan jualan duren yang menanti musim durian.
4. Pengangguran Siklikal
Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran kerja.
Tambahan :
Pengangguran juga dapat dibedakan atas pengangguran sukarela (voluntary unemployment) dan dukalara (involuntary unemployment). Pengangguran suka rela adalah pengangguran yang menganggur untuk sementara waktu karna ingin mencari pekerjaan lain yang lebih baik. Sedangkan pengangguran duka lara adalah pengengguran yang menganggur karena sudah berusaha mencari pekerjaan namun belum berhasil mendapatkan kerja.
A. Arti Definisi Dan Pengertian Pengangguran
Pengangguran adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja (15 sampai 64 tahun) yang sedang mencari pekerjaan dan belum mendapatkannya. Orang yang tidak sedang mencari kerja contohnya seperti ibu rumah tangga, siswa sekolan smp, sma, mahasiswa perguruan tinggi, dan lain sebagainya yang karena sesuatu hal tidak/belum membutuhkan pekerjaan.
B. Rumus Menghitung Tingkat Pengangguran
Untuk mengukur tingkat pengangguran pada suatu wilayah bisa didapat dar prosentase membagi jumlah pengangguran dengan jumlah angkaran kerja.
Tingkat Pengangguran = Jml Yang Nganggur / Jml Angkatan Kerja x 100%
C. Jenis & Macam Pengangguran
1. Pengangguran Friksional / Frictional Unemployment
Pengangguran friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerjaan.
2. Pengangguran Struktural / Structural Unemployment
Pengangguran struktural adalah keadaan di mana penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja. Semakin maju suatu perekonomian suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya.
3. Pengangguran Musiman / Seasonal Unemployment
Pengangguran musiman adalah keadaan menganggur karena adanya fluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus nganggur. Contohnya seperti petani yang menanti musim tanam, tukan jualan duren yang menanti musim durian.
4. Pengangguran Siklikal
Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran kerja.
Tambahan :
Pengangguran juga dapat dibedakan atas pengangguran sukarela (voluntary unemployment) dan dukalara (involuntary unemployment). Pengangguran suka rela adalah pengangguran yang menganggur untuk sementara waktu karna ingin mencari pekerjaan lain yang lebih baik. Sedangkan pengangguran duka lara adalah pengengguran yang menganggur karena sudah berusaha mencari pekerjaan namun belum berhasil mendapatkan kerja.
A. Arti Definisi Dan Pengertian Pengangguran
Pengangguran adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja (15 sampai 64 tahun) yang sedang mencari pekerjaan dan belum mendapatkannya. Orang yang tidak sedang mencari kerja contohnya seperti ibu rumah tangga, siswa sekolan smp, sma, mahasiswa perguruan tinggi, dan lain sebagainya yang karena sesuatu hal tidak/belum membutuhkan pekerjaan.
B. Rumus Menghitung Tingkat Pengangguran
Untuk mengukur tingkat pengangguran pada suatu wilayah bisa didapat dar prosentase membagi jumlah pengangguran dengan jumlah angkaran kerja.
Tingkat Pengangguran = Jml Yang Nganggur / Jml Angkatan Kerja x 100%
C. Jenis & Macam Pengangguran
1. Pengangguran Friksional / Frictional Unemployment
Pengangguran friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerjaan.
2. Pengangguran Struktural / Structural Unemployment
Pengangguran struktural adalah keadaan di mana penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja. Semakin maju suatu perekonomian suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya.
3. Pengangguran Musiman / Seasonal Unemployment
Pengangguran musiman adalah keadaan menganggur karena adanya fluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus nganggur. Contohnya seperti petani yang menanti musim tanam, tukan jualan duren yang menanti musim durian.
4. Pengangguran Siklikal
Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran kerja.
Tambahan :
Pengangguran juga dapat dibedakan atas pengangguran sukarela (voluntary unemployment) dan dukalara (involuntary unemployment). Pengangguran suka rela adalah pengangguran yang menganggur untuk sementara waktu karna ingin mencari pekerjaan lain yang lebih baik. Sedangkan pengangguran duka lara adalah pengengguran yang menganggur karena sudah berusaha mencari pekerjaan namun belum berhasil mendapatkan kerja.
A. Arti Definisi Dan Pengertian Pengangguran
Pengangguran adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja (15 sampai 64 tahun) yang sedang mencari pekerjaan dan belum mendapatkannya. Orang yang tidak sedang mencari kerja contohnya seperti ibu rumah tangga, siswa sekolan smp, sma, mahasiswa perguruan tinggi, dan lain sebagainya yang karena sesuatu hal tidak/belum membutuhkan pekerjaan.
B. Rumus Menghitung Tingkat Pengangguran
Untuk mengukur tingkat pengangguran pada suatu wilayah bisa didapat dar prosentase membagi jumlah pengangguran dengan jumlah angkaran kerja.
Tingkat Pengangguran = Jml Yang Nganggur / Jml Angkatan Kerja x 100%
C. Jenis & Macam Pengangguran
1. Pengangguran Friksional / Frictional Unemployment
Pengangguran friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerjaan.
2. Pengangguran Struktural / Structural Unemployment
Pengangguran struktural adalah keadaan di mana penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja. Semakin maju suatu perekonomian suatu daerah akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki kualitas yang lebih baik dari sebelumnya.
3. Pengangguran Musiman / Seasonal Unemployment
Pengangguran musiman adalah keadaan menganggur karena adanya fluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek yang menyebabkan seseorang harus nganggur. Contohnya seperti petani yang menanti musim tanam, tukan jualan duren yang menanti musim durian.
4. Pengangguran Siklikal
Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran kerja.
Tambahan :
Pengangguran juga dapat dibedakan atas pengangguran sukarela (voluntary unemployment) dan dukalara (involuntary unemployment). Pengangguran suka rela adalah pengangguran yang menganggur untuk sementara waktu karna ingin mencari pekerjaan lain yang lebih baik. Sedangkan pengangguran duka lara adalah pengengguran yang menganggur karena sudah berusaha mencari pekerjaan namun belum berhasil mendapatkan kerja.

TRADISI BAU NYALE SASAK LOMBOK

Tradisi “Bau Nyale” dalam Masyarakat Sasak : Menangkap Jelmaan Seorang Putri Cantik Jelita, dan Maknanya

HL | 01 February 2013 | 22:52 Dibaca: 1239   Komentar: 0   1
13597322011286279972
Drama Kolosal Putri Mandalika
Salah satu tradisi masyarakat Sasak di pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat adalah Bau Nyale. Tradisi ini merupakan salah satu identitas suku Sasak. Sebagai identitas, tradisi tersebut sampai saat ini tetap dipertahankan eksistensinya (dilestarikan) oleh masyarakat pendukungnya. Tradisi Bau Nyale dikenal dalam masyarakat yang bertempat tinggal di pesisir pantai pulau Lombok bagian selatan, terutama di pesisir pantai selatan Lombok Timur (pantai Kaliantan, Sungkun dan sekitarnya, Kecamatan Jerowaru) dan Lombok Tengah (pantai Kuta, Seger dan sekitarnya, Kecamatan Pujut). Tahun ini, upacara (pesta) Bau Nyale digelar di pantai Kaliantan, sejak tanggal 30 Januari – 2 Pebruari 2013, yang disi oleh berbagai jenis hiburan, menyertai pelaksanaan kegiatan tradisi pokok Bau Nyale.
13597323751130296414
Drama Kolosal Putri Mandalika
Tradisi Bau Nyale masyarakat pesisir dalam pemanfaatan sumber daya alam pesisir dan lautan ini rutin dilaksanakan setiap tahun. Tradisi ini sudah ada sejak lama, tetapi kapan kepastian waktu (tahun) dimulainya, belum jelas. Menurut informasi dari masyarakat setempat berdasarkan isi babad, mulai dikenal dan diwariskan secara turun-temurun sejak sebelum abad ke-16 Masehi (masih perlu dibuktikan atau dikaji secara ilmiah). Tradisi Bau Nyale berarti tradisi menangkap nyale (cacing laut). Bau Nyale berasal dari bahasa Sasak. Bau berarti menangkap, dan Nyale berarti sejenis cacing laut. Nyale termasuk kedalam kelas Polichaeta dari filum Annelida yang hidup dilubang-lubang batu karang di bawah permukaan laut, dan hanya muncul dipermukaan air laut beberapa kali (dua kali) dalam setahun.
Tradisi Bau Nyale merupakan suatu kegiatan (kejadian) yang dikaitkan dengan budaya setempat. Kejadian ini bermula dari suatu legenda lokal. Legenda yang melatar belakanginya, yaitu legenda Putri Mandalika. Konon menurut kepercayaan sebagian masyarakat Lombok, nyale merupakan reinkarnasi (penjelmaan) dari Putri Mandalika. Dikisahkan, putri ini dikenal cantik dan halus budinya. Karena kecantikan dan kehalusan budinya, banyak pangeran atau raja yang ingin mempersuntingnya menjadi permausuri. Putri Mandalika tidak bisa menentukan pilihan. Jika ia hanya memilih satu orang, akan terjadi peperangan di antara para pangeran (raja). Putri yang arif dan bijak ini tidak menghendaki terjadinya peperangan, karena rakyat juga yang akan menjadi korbannya. Oleh karena itu, sang putri lebih memilih untuk menceburkan diri ke laut dan menjelma menjadi nyale demi kepentingan rakyat banyak. Ia berharap jelmaan dirinya itu bisa dimiliki (dinikmati) oleh banyak orang. Diyakini Putri Mandalika lah yang menjelma menjadi cacing laut (nyale) berwarna-warni. Oleh karena itu, masyarakat setempat percaya, bahwa nyale bukan hanya cacing biasa tetapi makhluk suci yang membawa kesejahteraan. Mereka menghormatinya dan percaya akan mendatangkan kemalangan bagi yang mengabaikannya. Mereka yakin nyale dianggap dapat meningkatkan kesuburan tanah pertanian agar dapat menghasilkan panen yang memuaskan. Apabila banyak nyale yang keluar, hal itu menandakan pertanian penduduk akan berhasil. Nyale yang telah mereka tangkap di pantai, biasanya mereka taburkan ke sawah untuk kesuburan padi. Nyale juga mereka gunakan untuk berbagai keperluan seperti santapan, lauk-pauk, obat kuat dan lainnya yang bersifat magis sesuai dengan keyakinan masing-masing.
13597326441958757598
Kemah di Pantai Kaliantan
Tradisi Bau Nyale dilakukan dua kali dalam satu tahun. Upacara ini dilakukan beberapa hari setelah bulan purnama, tepatnya pada tanggal atau hari ke-19 dan ke-20 bulan (bulan bawak) ke-10 dan ke-11 dalam kalender (penanggalan) tradisional Sasak. Pada umumnya jatuh pada setiap bulan Pebuari dan Maret dalam kalender Masehi. Upacara penangkapan nyale dapat dibedakan menjadi dua yaitu: dilihat dari waktu penangkapannya dan dilihat dari bulan keluarnya. Dilihat dari waktu penangkapannya, dapat dibedakan atas “jelo bojag” atau “jelo pemboyak” (hari percobaan, mencari ada tidaknya nyale yang keluar sebagai penanda) dan “jelo tumpah” atau “jelo penumpah” (hari keluarnya nyale dalam jumlah banyak). Masing-masing jatuh pada tanggal 19 dan tanggal 20 bulan kesepuluh dan kesebelas (sekitar bulan Pebruari dan Maret). Bulan keluarnya nyale, disebut “nyale tunggak” (nyale pokok) dan ”nyale poto” (nyale ujung/nyale akhir). Nyale tunggak adalah nyale yang keluar pada tanggal 19 dan 20 bulan kesepuluh, dan nyale poto adalah nyale yang keluar pada tanggal 19 dan 20 bulan kesebelas. Pada umumnya, sesuai dengan namanya, kebanyakan nyale keluar pada waktu nyale tunggak. Maka tak heran kalau kebanyakan masyarakat menangkap nyale pada bulan kesepuluh.
Masyarakat yang pergi menangkap nyale, memilih dua cara. Pertama, menginap dengan membuat tenda (berkemah) untuk beberapa hari di sekitar lokasi penangkapan dengan membawa bekal dari rumah (sitem dulu, pola lama). Untuk sekarang ini, seiring dengan perkembangan zaman, disamping ada yang berkemah dengan membawa bekal sendiri, dan ada juga yang tidak membawa bekal, membeli kebutuhan makan minum di tempat itu yang telah disediakan oleh penjual, yang sengaja datang untuk berkemah dan berjualan. Mereka yang berkemah ini bertujuan juga untuk main atau menonton hiburan yang disuguhkan dalam festival. Saat ini banyak juga yang datang hanya sekedar untuk menikmati (mencari) hiburan semata, tidak bermaksud untuk menangkap nyale dan tidak berkemah. Kedua, pergi atau berangkat menangkap nyale pada waktu dini hari, sekitar pukul 02.00 – 03.30 wita. Mereka ini hanya bertujuan untuk datang menangkap nyale. Sambil menunggu waktu menangkap nyale mereka duduk-duduk atau tiduran secara berkelompok di atas pasir putih.
1359733018420208004
Fajar Menyingsing
Masyarakat melakukan upacara menangkap nyale dengan meriah dan beramai-ramai. Nyale ditangkap oleh masyarakat suku sasak pada saat swarming untuk dikonsumsi. Fenomena swarming merupakan peristiwa ketika cacing laut dari jenis tertentu berkerumun dalam jumlah melimpah di sekitar permukaan air untuk melakukan perkawinan secara eksternal. Cacing laut (nyale) jenis Polichaeta, yang ditanggap di pesisir pantai selatan pulau Lombok, muncul ke permukaan air laut pada saat menjelang waktu shubuh hingga fajar menyingsing. Polichaeta berenang ke permukaan air laut untuk melepaskan telur dan spermanya. Pada saat itulah masyarakat menangkap cacing laut tersebut.
Beberapa waktu sebelum nyale keluar, ditandai dengan hujan deras di malam hari yang diselingi kilat dan petir yang menggelegar disertai angin yang sangat kencang (hujan angin). Malam menjelang nyale keluar, hujan angin reda lalu berganti dengan hujan rintik-rintik, dan suasana menjadi cukup tenang. Tetapi ada kalanya kenampakan tanda-tanda ini tidak terjadi. Pada dini hari, menjelang waktu shubuh atau setelah subuh nyale mulai terlihat secara bergulung-gulung atau menyebar bersama ombak yang gemuruh memecah pantai. Ketika fajar menyingsing dari ufuk timur nyale berangsur-angsur lenyap dari permukaan air laut kembali masuk ke lubang karang. Waktu penangkapan berkisar antara satu sampai dua setengah jam.
13597331851156355392
Masyarakat yang Telah Menagkap Nyale
Alat yang digunakan untuk menangkap nyale cukup sederhana. Alatnya disebut “sorok” (alat penangkap berbentuk segi tiga atau bulat terbuat dari jaring, kain dan bambu). Bagi yang tidak memiliki “bunok” (penampung) pada sorok-nya, membutuhkan wadah penampung yang lain, seperti “penarak”/“peraras” atau “keraro” (bakul yang terbuat dari bambu), ember dan karung (digunakan juga apabila hasil tangkapan banyak, tidak muat di-bunok). Ada juga yang mengangkap nyale menggunakan tangan, karena tidak punya sorok dan ditampung di ember atau penarak/keraro. Untuk pergi ke lokasi penangkapan nyale di laut, ada yang berjalan kaki (ingat jangan lupa pakai olahraga atau sandal), dan ada yang menggunakan sampan. Apabila ingin mendapatkan nyale yang lebih banyak dapat juga menggunakan sampat (menangkap dari atas sampan). Dengan sampan maka dapat menangkap sampai jauh ke tengah. Pada saat penangkapan nyale, ada juga penduduk (penangkap) membawa dan menyorotkan senter ke arah perairan yang diyakini bisa menarik datang/munculnya nyale secara bergerombol ke permukaan air laut atau ke arah tepi perairan. Secara ilmiah, dapat dijelaskan bahwa cahaya merupakan unsur penarik kehadiran cacing ini karena bagian epitoke dari cacing laut Polichaeta bersifat fototropik positif. Selain itu, para penangkap nyale akan berteriak semaunya, seperti “jabut” (bulu/rambut yang banyak, rimbun) berkali-kali, “jabut bulun pepeq’n” (maaf, bulu/ramput kemaluan wanita yang tumbuh banyak). Menurut kepercayan mereka, hal tersebut merangsang nyale supaya lebih banyak keluar dari lubangnya. Disamping juga sebagai penyemangat bagi mereka yang sedang menangkap nyale.
Jika beruntung, hasil tangkapan nyale bisa dalam jumlah banyak. Hasil tangkapan itu oleh masyarakat untuk dikonsumsi. Dari hasil penelitian ilmiah membuktikan kalu nyale mengandung protein hewani yang tinggi. Nyale diketahui mengeluarkan suatu zat yang sudah terbukti bisa membunuh kuman-kuman/hama. Ada beberapa cara memasak nyale dalam masyarakat Sasak. Pertama, direbus biasa (tidak dikasi ragi/bumbu), setelah terlebih dahulu dibersihkan (membuang sampah yang ikut ter-sorok, tidak dibersihkan dengan air), kemudian. Baru dimakan, terasa lezat dan manis airnya. Kedua, dibuat pepesan nyale. Prosesnya setelah nyale direbus, kemudian dibungkus daun pisang dan dibakar. Baru dikonsumsi, terasa enak. Ketiga, “tancak” (dibut emping nyale). Prosesnya, nyale yang telah direbus kemudian dibungkus daun pisang dan dibuatkan panggangan dari bambu (dipanggang), serta dibakar sampai kering. Baru dikonsumsi, terasa gurih. Keempat, dibuat sambal, nyale yang sudah direbus atau di-ancak digoreng dan dikasi bumbu/ragi sambal. Setelah masak selanjutnya dikonsumsi, rasanya enak, lezat dan gurih.
13597333091619502199
Nyale
Berkembangnya tradisi Bau Nyale tentu memiliki maksud dan makna yang terkandung di dalamnya yang bermanfaat bagi masyarakat pendukungnya. Bisa dikatakan sebagai perwujudan dari usaha dan cara-cara kelompok masyarakat suku Sasak dalam memahami serta menjelaskan realitas lingkungannya, yang disesuaikan dengan situasi alam pikirannya (mistis). Cara masyarakat menjelaskan atau memahami realitas seperti itu, bukan merupakan suatu kesengajaan, tetapi memang merupakan suatu cara dalam menangkap realitas sesuai dengan alam pikiran mereka. Tradisi yang berkembang dan diwariskan secara turun-temurun ini memiliki nilai guna (fungsi). Tradisi ini melukiskan kondisi fakta mental tradisi masyarakat, simbol identitas bersama (solidaritas masyarakat), dan menjadi alat legitimasi bagi keberadaan kolektif suku Sasak.
Perayaan atau pesta adat Bau Nyale dilakukan untuk mengenang dan merayakan peristiwa Putri Mandalika yang menceburkan dirinya untuk kepentingan rakyat banyak. Namun makna tersebut telah sedikit bergeser dari makna ”enkulturasi”. Kaum muda-mudi yang merayakan pesta rakyat itu di masa lampau dengan diwarnai api unggun dan dikelilingi para pemmuda-pemudi yang didampingi beberapa orangtua mereka. Duduk mengelilingi api unggun disertai “bekayaq” (berbalas pantun) yang berisi sekitar perkenalan, merajuk isi hati masing-masing atau ungkapan perpisahan. Disamping itu, diisi juga dengan suguhan “cilokak”, bernyanyi dengan bahasa Sasak yang diiringi “penting” (gambus). Di kalangan suami istri pun merupakan momen nostalgia bersama anak-anak mereka dalam suasana kegembiraan. Namun sekarang tradisi Bau Nyale mulai bergeser dari keaslian maknanya dan direkayasa untuk kepentingan pariwisata.
1359733791578076843
Sarapan Sebelum Pulang dari Acara Kemah Bau Nyale
Terlepas dari unsur-unsur mistis yang ada di dalamnya, tradisi Bau Nyale atau legenda rakyat Putri Mandalika merupakan cerita teladan yang mengandung nilai-nilai moral yang sangat relevan untuk mendukung kehidupan masyarakat secara kolektif atau sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Sasak. Nilai moral yang sangat menonjol dalam tradisi atau cerita ini adalah sifat rela berkorban, dan sikap kebersamaan. Putri Mandalika rela mengorbankan jiwa dan raganya demi menghindari terjadinya peperangan untuk menghindari jatuhnya banyak korban jiwa. Masyarakat secara bersama-sama melebur dalam upacara menangkap nyale. Sikap atau semangat kebersamaan dimunculkan atau ditonjolkan dalam hal ini. Nilai-nilai ini mestinya dapat dikembangkan atau dipedomani untuk mengatur tentang perilaku dan hubungan antarindividu atau antarkelompok dalam masyarakat. Sehingga tidak perlu terjadi bentrokan atau kerusuhan (konflik sosial) dalam kehidupan bermasyarakat, seperti yang marak terjadi sekarang ini. Kita seharusnya hidup damai dan harmonis. Menjunjung tinggi semangat kebersamaan dalam kehidupan kolektif, bisa menghargai perbedaan yang ada dalam kelompok atau antarkelompok dalam masyarakat. Nilai-nilai kearifan lokal suatu masyarakat dapat memberikan keseimbangan dan ketertiban (keharmonisan) hidup, melestarikan alam atau lingkungan hidup, dan lain-lainnya. Pewarisannya pada generasi penerus, juga sangat bermanfaat dalam rangka memperkecil adanya kesenjangan budaya pada generasi muda. Pewarisan yang efektif dapat dilakukan melalui pendidikan.

Jumat, 18 Oktober 2013

Potensi Komunikasi UNPAD di Masa Mendatang


Nanti dulu, sebelum membaca essay karangan Si Munif, kita lihat dulu penampakannya, OK?
(Foto diambil [dicolong] dari yang punya profil Facebook)

Isn't he cute or what??? :-D Dia tuh biangnya--essay kok bisa dapet A semua! Yah... usahanya patut diacungi jempol. Sebagai orang yang fanatik dalam bahasa, saya cukup gatel mau mengoreksi ejaan, tanda baca, dan tatabahasa. Namun, saya biarin aja deh. Maju terus, Mas Munif! 加油吧~~~~ !!!


M. Hanif Izzatulloh
Ilmu Komunikasi
Kelompok 5


POTENSI KOMUNIKASI UNPAD DI MASA MENDATANG

Mmm..kira-kira apa sih yang terlintas di benak kita pas dengar kata “komunikasi”? kalo boleh saya mengutip kata buku, komunikasi adalah usaha penyampaian dan pemahaman maksud tertentu dan bla bla bla, panjang deh. Singkatnya, menurut saya pas kita ngobrol sama orang, pas kita pidato atau jadi MC, sampe pas kita ngobrol sama kucing peliharaan kita, itu adalah komunikasi. Intinya, manusia sebagai makhluk sosial pasti ga bakalan bisa hidup tanpa interaksi yang tentunya interaksi membutuhkan komunikasi.

Sebelum panjang lebar saya bercerita, lebih baik saya menceritakan dulu bagaimana awal kisah ini bermula. Sebagai anak bangsa yang ingin mengenyam pendidikan tinggi, setelah lepas masa sekolah menengah, saya berencana melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi negeri. Singkat cerita, setelah meng-galau ria, pilihan saya akhirnya jatuh pada jurusan ilmu komunikasi dan psikologi. Karena memang sejak dulu saya tertarik untuk ‘membaca’ tingkah laku orang-orang. Dalam artian, saya suka dengan jurusan yang berhubungan dengan manusia. Dan akhirnya hati saya lebih condong ke ilmu komunikasi, kenapa? Karena saya berfikir bahwa di era serba modern ini, siapa sih yang tidak membutuhkan tenaga di bidang Komunikasi?

Dan waktu pun terus bergulir. Saat-saat mendebarkan dan waktu yang paling ditungu-tunggu oleh siswa kebanyakan telah datang, ujian tulis SNMPTN! Banyak persiapan yang dilakukan, dan hati saya pun telah mantap memilih jurusan ilmu komunikasi Unpad. Kenapa harus Komunikasi Unpad? Soalnya ketika saya mendengar pertama kali bahwa ternyata ilmu komunikasi Unpad berdiri sebagai sebuah fakultas sendiri yang terbagi menjadi dua pilihan program studi yaitu ilmu komunikasi itu sendiri dan sistem informasi dan perpustakaan. Berbeda dengan jurusan ilmu komunikasi lainnya yang berada di bawah fakultas ilmu sosial dan politik (FISIP). Hal ini menunjukkan bahwa kelas komunikasi Unpad berada beberapa level diatas ilmu komunikasi lainnya.
Singkat cerita, saya akhirnya berhasil diterima di fakultas ilmu komunikasi Unpad lewat jalur SNMPTN tertulis pada pilihan pertama. Berdasarkan info-info yang didapat, ternyata Fakultas Komunikasi Unpad  khususnya ilmu komunikasi Unpad memiliki peminat yang sangat banyak. Di tahun akademik 2011, tercatat sebanyak 5200 peminat dan hanya 1100 orang yang berhasil diterima sebagai mahasiswa fakultas ilmu Komunikasi Unpad. Dan komunikasi unpad juga memiliki prestasi yang beragam di tingkat internasional, nasional, regional, dan di tingkat Unpad itu sendiri. Prestasi ini diukir oleh Dosen, para mahasiswa, dan institusi komunikasi Unpad. Prestasi yang membanggakan yang dicapai oleh komunikasi Unpad sebagai sebuah institusi adalah penghargaan sebagai “The Best Universities School of Communications” dari Majalah MIX Marketing (SWA Media Group) yang merupakan hadiah ulang tahun Fakultas komunikasi yang ke 50.
Dosen-dosen Fakultas komunikasi Unpad pun tidak ketinggalan mengukir prestasi antara lain dengan dianugrahkan penghargaan kepada Dekan Fikom Dr. Deddy Mulyana, M.A. sebagai The Most Alumni Inspiration dari Monash University Australia. Selain itu beberapa dosen Fikom juga meraih berbagai penghargaan baik secara akademis maupun sebagai abdi Negara.
Semangat untuk terus berprestasi juga di tunjukkan oleh mahasiswanya. Mulai dari aktivitas pengembangan profesi seperti Juara I dalam Lomba Kampanye Public Relations dan Juara II dalam Public Relations Week Debate Competition yang diselenggarakan oleh International Public Relations Association. Dalam bidang komunikasi pemasaran, mahasiswa komunikasi Unpad pernah meraih prestasi menjadi Juara III dalam Nutrisari Street Marketing Competition. Medali emas dalam kompetisi Iklan Layang Kencana Jawa Barat juga menjadi bukti pancapaian mahasiswa komunikasi Unpad dalam pengembangan profesi periklanan. Di tingkatan Internasional, mahasiswa komunikasi Unpad meraih Best News Agency  Awards di Nanyang Technological University Model United Nations di Singapura.
             Prestasi lain yang pernah diukir oleh mahasiswa komunikasi Unpad adalah Juara pertama dalam Anugrah Penulis Muda Pertanian 2009 yang diselenggarakan oleh Departemen Pertanian Republik Indonesia. Terdapat pula mahasiswa yang berhasil meraih Juara pertama dalam Lomba Menulis Novel Chicklit 2009, yang diselenggarakan oleh Lingkar Pena. Pada acara Debat Ilmiah Kandungan Al’Quran dalam Bahasa Inggris MTQ Mahasiswa XI Indonesia, mahasiswa komunikasi Unpad berhasil menyabet juara I.
Dengan banyaknya prestasi tersebut, Fakultas komunikasi Unpad menurut saya mampu menjadi fakultas komunikasi terdepan di Indonesia. Dengan demikian, fakultas komunikasi Unpad mampu menghasilkan lulusan-lulusan yang sukses dan diharapkan bisa menjadi lulusan yang tidak hanya bergantung pada lapangan kerja yang ada, namun juga mampu menciptakan lapangan kerja sehingga mampu mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia.

Selain itu, dengan adanya berbagai fasilitas yang tersedia di fakultas ini, unit-unit kegiatan mahasiswa (UKM) yang ada di Fakultas Komunikasi Unpad diharapkan mampu bersaing dalam skala universitas bahkan dalam skala Indonesia. Dan dengan melihat beragam prestasi yang telah disebutkan tadi, sasya sangat mengharapkan dibukanya kelas Internasional di Fakultas Komunikasi Unpad. Dan itulah sedikit harapan saya akan Fakultas komunikasi Unpad. Semoga di masa mendatang, fakultas komunikasi Unpad mampu mewujudkan visinya, sebagai World Class University..

Senin, 07 Oktober 2013

kuta lombok

Pantai Kuta, Lombok adalah tempat wisata di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Pantai dengan pasir berwarna putih ini terletak sebuah desa bernama Desa Kuta. Desa Kuta mulai menjadi tempat tujuan wisata yang menarik di Indonesia sejak didirikannya banyak hotel-hotel baru. Selain keindahan alam yang dapat dinikmati di desa ini, satu kali dalam setahun diadakan upacara Sasak di desa ini. Ini adalah upacara Bau Nyale. Dalam upacara ini para pelaut mencari cacing Nyale di laut. Menurut legenda, dahulunya ada seorang putri, bernama Putri Mandalika, yang sangat cantik, banyak pangeran dan pemuda yang ingin menikah dengannya. Karena ia tidak dapat mengambil keputusan, maka ia terjun ke air laut. Ia berjanji sebelumnya bahwa ia akan datang kembali satu kali dalam setahun. Rambutnya yang panjang kemudian menjadi cacing Nyale tersebut.